Minggu, 29 Oktober 2017

KSE 2017, Memacu Daya Inovasi Anak


 Bertemu lagi dengan OPEN HOUSE Kanaan 2017! Acara yang dirangkai dengan berbagai kegiatan. Pembukaan dimulai pada 23 Oktober sampai dengan 27 Oktober dimana sebagai penutup acara. Dalam jadwal yang sibuk selama seminggu penuh, hari- hari dipenuhi dengan banyak kegiatan yang meriah seperti Kanaan Science Explore, Kanaan Social Explore, Kanaan Multimedia Explore hingga perayaan Bulan Bahasa. Diramaikan juga dengan berbagai stand yang menjual makanan dan minuman yang mengisi energi para peserta dan untuk dinikmati juga oleh para warga sekolah dan yang lainnya.

Bersangkutan dengan Kanaan Science Explore, telah diadakan pada hari Rabu (25/10/2017), yang berlokasi di lobby hall Sekolah Kristen Kanaan.  Sebagai ketua panitia yang diketahui yaitu Bu Tri (SMA), Bu Kingkin (SMP) dan 3 mahasiswa Teacher College UPH yang diikutlibatkan sebagai juri. Dengan mengusung tema “Energi Alternatif”, KSE merangsang kekreativitasan dan kecerdasan dalam berketerampilan untuk menghasilkan alat- alat alternatif dari energi tak terbarukan. KSE juga diadakan untuk SMP dengan tema yang sama.

Begini pendapat mengenai KSE SMP “sebenarnya sama. Intinya mencoba mencari ide untuk seperti apasih energi alternatif yang bisa untuk masa depan. Contoh, energi alat yang bisa didaur ulang. Jadi seperti biogas, sinar matahari, energi angin, energi air untuk PLTA.”, jelas Pak Tyo, guru Fisika SMP.

 Lomba Sains SMA diikuti oleh 94 siswa jurusan IPA yang diwakilkan dalam jumlah orang yang berbeda- beda dan proses pembuatan dilakukan hanya selama 1 hari itu. Dengan waktu yang singkat itu, murid- murid mampu menunjukkan kerja sama dan usaha dalam menghasilkan karya mereka.

Alasan tema ini diangkat karena perlunya kesadaran bahwa dunia sedang krisis akan bahan bakar. “Makanya pake tema energi alternatif, supaya anak kanaan bisa mencari ide atau mengeksplorasi penggunaan bahan bakar selain minyak bumi.”, kata Bu Tri, selaku ketua panitia Kanaan Science Explore SMA.Berdasarkan pendapat Bu Tri, seluruh murid setuju untuk berpartisipasi dengan baik, karena itu tidak ditemukan adanya permasalahan dalam berjalannya KSE.

Membahas lomba, bagaimanakah metode penilaian juri terhdap kompetisi ini? “Sebelumnya sebagai guru, kita membuat rubik dulu dalam membuat lomba sebagai titik acuh. Setelah itu, yang kita nilai adalah kebersihan, hasilnya, proses dan waktu pembuatannya”, begitu ujar Harry A. J Tindaon, salah satu juri KSE.

Selain dari itu, diutarakan juga sejumlah kritik, saran maupun pesan untuk Kanaan Science Explore oleh para peserta, juri dan guru bidang pelajaran yang terlibat. Berdasarkan sumber dari siswa kelas11, Christina Aguilera berkesan bahwa “Kita bisa nambah pengetahuan, kita juga bisa nambah pengalaman baru”. Meskipun begitu, masih terdapat kritik dari siswa terkait fasilitas yang kurang memadai dari sekolah. Salah satu juripun berharap pribadi bahwa Kanaan Science Explore dikembangkan lagi dan dapat mengundang tingkat stabilitas sekolah Kanaan untuk ke depannya.


0 komentar:

Posting Komentar